Holloway Berhasil Mempertahankan Gelar BMF, Poirier Tutup Karier dengan Kehilangan

0 0
Read Time:2 Minute, 22 Second

Max Holloway berhasil mempertahankan gelar sabuk BMF UFC setelah menaklukkan Dustin Poirier dalam pertarungan trilogy yang menentukan di UFC 318. Laga yang berlangsung di Smoothie King Center, Louisiana, menjadi panggung perpisahan emosional bagi “The Diamond” setelah karier panjangnya di UFC harus berakhir dengan kekalahan angka.

Holloway Tampilkan Dominasi dari Ronde Pertama

Petarung asal Hawaii itu langsung menunjukkan intensitas tinggi sejak bell pertama berbunyi. Holloway mengambil alih kendali pertarungan dengan output serangan yang luar biasa, mencatatkan dua knockdown dalam ronde pembukaan.

Performa impresif Holloway terus berlanjut di ronde kedua, memaksa Poirier untuk bermain lebih defensif. Meskipun demikian, petarung Louisiana itu tidak menyerah begitu saja dan berhasil membalas dengan knockdown memukau di ronde ketiga yang membuat penonton berdiri.

Pertarungan Sengit Hingga Ronde Kelima

Memasuki babak tengah, kedua petarung saling bertukar serangan dengan intensitas tinggi:

Ronde Ketiga dan Keempat – Keduanya bermain seimbang dalam jarak jangkauan yang ketat • Volume Serangan – Holloway tetap unggul dalam jumlah serangan yang dilontarkan • Kondisi Fisik – Kedua petarung menunjukkan tanda kelelahan namun terus berjuang

Ronde kelima menjadi penentu nasib kedua petarung. Meskipun wajah Holloway sudah menunjukkan bekas pertarungan sengit, ia tetap menjaga tekanan hingga wasit mengakhiri laga.

Hasil Resmi Mencatat Kemenangan Mutlak untuk Holloway Berhasil Mempertahankan Gelar

Panel juri secara konsisten memberikan poin kepada Holloway dengan skor:

  • 48-47
  • 49-46
  • 49-46

Kemenangan ini menjadi pencapaian penting bagi Holloway yang akhirnya berhasil membalas dua kekalahan sebelumnya dari Poirier. Sementara itu, hasil ini menutup babak karier panjang Poirier di UFC dengan catatan yang mengesankan.

Berita Lainnya: Jadwal Ketat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Hadapi Arab Saudi dan Irak dalam 4 Hari

Poirier Ungkap Perasaan Emosional Usai Pertarungan

Setelah pertarungan, Poirier berbicara dengan suara bergetar mengenai momen perpisahan yang bermakna:

Refleksi Karier: “Dia merasa dihargai dan dilihat oleh seluruh dunia. Poirier mengaku baru menyadari betapa besar dampak karier panjangnya setelah melihat reaksi emosional para penggemar selama pekan tersebut.”

Apresiasi Mendalam: “Petarung berusia 35 tahun itu menyampaikan rasa syukur yang mendalam kepada para fans, kampung halamannya di Louisiana, dan UFC atas penghargaan luar biasa yang diterimanya.”

Warisan yang Tak Terlupakan: “Saya tidak pernah tahu bahwa saya telah menyentuh begitu banyak orang hanya dengan mengejar mimpi saya,” ujar Poirier dengan penuh perasaan.

Akhir dari Era Legendaris di UFC

Kekalahan ini secara resmi menutup perjalanan panjang Dustin Poirier di UFC yang dimulai sejak merger World Extreme Cagefighting pada Oktober 2010. Sepanjang karier profesionalnya, ia telah menghadapi para elite dunia seperti:

  • Khabib Nurmagomedov
  • Conor McGregor
  • Islam Makhachev

Holloway, di sisi lain, memperkuat posisinya sebagai salah satu dominator di kelas ringan UFC dengan kemenangan penting ini. Sementara itu, dunia MMA kehilangan salah satu ikonnya yang dikenal karena semangat juang dan keteguhan hati di atas oktagon.

Editorial Note: UFC 318 memberikan akhir yang bermakna bagi salah satu legenda MMA modern. Sementara Holloway menegaskan dominasinya, kepergian Poirier meninggalkan warisan yang akan dikenang selamanya dalam sejarah olahraga bela diri campuran.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Jadwal Ketat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Hadapi Arab Saudi dan Irak dalam 4 Hari

0 0
Read Time:2 Minute, 24 Second

Jakarta – Timnas Indonesia bersiap menghadapi tantangan berat pada fase keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berdasarkan hasil undian, Garuda Muda tergabung dalam Grup B bersama Arab Saudi dan Irak, dengan dua laga krusial yang akan berlangsung pada Oktober 2025 di Arab Saudi.

Rincian Jadwal Timnas Indonesia dan Tantangan Logistik

Pertama, Indonesia akan membuka kampanye melawan tuan rumah Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, pada 8 Oktober 2025. Pertandingan ini dijadwalkan kick off pukul 20:15 waktu setempat atau 00:15 WIB (dini hari 9 Oktober)Selanjutnya hanya berselang tiga hari, Tim Merah Putih langsung berhadapan dengan Irak di stadion yang sama pada 11 Oktober 2025 pukul 18:00 waktu Arab Saudi (22:00 WIB).

Ketimpangan Istirahat yang Mengkhawatirkan

Berbeda dengan lawan, Indonesia menghadapi tekanan jadwal yang tidak seimbang:

  • 🇸🇦 Arab Saudi: Menikmati istirahat 5 hari setelah lawan Indonesia sebelum jumpa Irak (16/10)
  • 🇮🇶 Irak: Memiliki waktu persiapan penuh sebelum hadapi Indonesia (11/10)
  • 🇮🇩 Indonesia: Menjalani dua laga berat dalam 72 jam tanpa jeda memadai

Strategi Patrick Kluivert Hadapi Fixture Congestion

Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert kini merancang skema khusus mengatasi kepadatan jadwal ini. “Kami akan memaksimalkan rotasi pemain dan manajemen recovery,” ujarnya melalui rilis resmi PSSI. Kendala utama muncul karena pemain harus terbang langsung setelah menjalani kompetisi liga domestik yang masih berlangsung.

Analisis Dampak Perbedaan Waktu

Laga pertama melawan Arab Saudi berlangsung dini hari WIB (00:15), sementara laga kedua vs Irak dimulai malam hari (22:00 WIB). Perubahan jam biologis ini berpotensi mengganggu ritme pemain. Tim medis telah menyiapkan protokol penyesuaian sirkadian melalui terapi cahaya dan pengaturan pola tidur.

Catatan Penting untuk Suporter

PertandinganTanggalWaktu (WIB)Stadion
Arab Saudi vs Indonesia9 Oktober 202500:15 dini hariKing Abdullah Sport City
Irak vs Indonesia11 Oktober 202522:00 malamKing Abdullah Sport City

Ahli fisioterapi tim, Mario Schet, menegaskan: “Kami memprioritaskan pemulihan pasca-laga pertama. Hidrasi dan terapi cryogenic menjadi kunci.”

Proyeksi Kekuatan Lawan

  1. Arab Saudi:
    • Tak terkalahkan di kandang dalam 12 laga terakhir
    • Baru kalahkan Argentina di Piala Dunia 2022
  2. Irak:
    • Juara Piala Asia U-23 2023
    • Mengandalkan striker Aymen Hussein (pencetak 7 gol di kualifikasi)

Peluang Timnas Indonesia untuk lolos ke putaran final bergantung pada kemampuan meraih minimal 4 poin dari dua laga ini. Namun, catatan sejarah kurang mendukung: Garuda belum pernah menang atas Arab Saudi dalam 8 pertemuan terakhir.

“Ini ujian terberat sejak era Shin Tae-yong. Kesalahan kecil dalam manajemen energi bisa berakibat fatal,” tegas pengamat sepakbola Arif Hidayat.

Persiapan Menjelang D-Day

  • 26 Agustus 2025: Pemain berkumpul di Jakarta
  • 1-5 September: TC intensif di Bali
  • 6 Oktober: Terbang ke Jeddah
  • Simulasi kondisi: Latihan malam hari di Stadion Madya Gelora Bung Karno

Kemenangan atas Vietnam di fase sebelumnya menjadi modal psikologis, tetapi tantangan di Jeddah berada pada level berbeda. Dengan demikian, seluruh elemen tim harus bekerja ekstra menaklukkan dua raksasa Asia Barat ini.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %