Max Holloway berhasil mempertahankan gelar sabuk BMF UFC setelah menaklukkan Dustin Poirier dalam pertarungan trilogy yang menentukan di UFC 318. Laga yang berlangsung di Smoothie King Center, Louisiana, menjadi panggung perpisahan emosional bagi “The Diamond” setelah karier panjangnya di UFC harus berakhir dengan kekalahan angka.
Holloway Tampilkan Dominasi dari Ronde Pertama
Petarung asal Hawaii itu langsung menunjukkan intensitas tinggi sejak bell pertama berbunyi. Holloway mengambil alih kendali pertarungan dengan output serangan yang luar biasa, mencatatkan dua knockdown dalam ronde pembukaan.
Performa impresif Holloway terus berlanjut di ronde kedua, memaksa Poirier untuk bermain lebih defensif. Meskipun demikian, petarung Louisiana itu tidak menyerah begitu saja dan berhasil membalas dengan knockdown memukau di ronde ketiga yang membuat penonton berdiri.
Pertarungan Sengit Hingga Ronde Kelima
Memasuki babak tengah, kedua petarung saling bertukar serangan dengan intensitas tinggi:
• Ronde Ketiga dan Keempat – Keduanya bermain seimbang dalam jarak jangkauan yang ketat • Volume Serangan – Holloway tetap unggul dalam jumlah serangan yang dilontarkan • Kondisi Fisik – Kedua petarung menunjukkan tanda kelelahan namun terus berjuang
Ronde kelima menjadi penentu nasib kedua petarung. Meskipun wajah Holloway sudah menunjukkan bekas pertarungan sengit, ia tetap menjaga tekanan hingga wasit mengakhiri laga.
Hasil Resmi Mencatat Kemenangan Mutlak untuk Holloway Berhasil Mempertahankan Gelar
Panel juri secara konsisten memberikan poin kepada Holloway dengan skor:
- 48-47
- 49-46
- 49-46
Kemenangan ini menjadi pencapaian penting bagi Holloway yang akhirnya berhasil membalas dua kekalahan sebelumnya dari Poirier. Sementara itu, hasil ini menutup babak karier panjang Poirier di UFC dengan catatan yang mengesankan.
Berita Lainnya: Jadwal Ketat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Hadapi Arab Saudi dan Irak dalam 4 Hari
Poirier Ungkap Perasaan Emosional Usai Pertarungan
Setelah pertarungan, Poirier berbicara dengan suara bergetar mengenai momen perpisahan yang bermakna:
Refleksi Karier: “Dia merasa dihargai dan dilihat oleh seluruh dunia. Poirier mengaku baru menyadari betapa besar dampak karier panjangnya setelah melihat reaksi emosional para penggemar selama pekan tersebut.”
Apresiasi Mendalam: “Petarung berusia 35 tahun itu menyampaikan rasa syukur yang mendalam kepada para fans, kampung halamannya di Louisiana, dan UFC atas penghargaan luar biasa yang diterimanya.”
Warisan yang Tak Terlupakan: “Saya tidak pernah tahu bahwa saya telah menyentuh begitu banyak orang hanya dengan mengejar mimpi saya,” ujar Poirier dengan penuh perasaan.
Akhir dari Era Legendaris di UFC
Kekalahan ini secara resmi menutup perjalanan panjang Dustin Poirier di UFC yang dimulai sejak merger World Extreme Cagefighting pada Oktober 2010. Sepanjang karier profesionalnya, ia telah menghadapi para elite dunia seperti:
- Khabib Nurmagomedov
- Conor McGregor
- Islam Makhachev
Holloway, di sisi lain, memperkuat posisinya sebagai salah satu dominator di kelas ringan UFC dengan kemenangan penting ini. Sementara itu, dunia MMA kehilangan salah satu ikonnya yang dikenal karena semangat juang dan keteguhan hati di atas oktagon.
Editorial Note: UFC 318 memberikan akhir yang bermakna bagi salah satu legenda MMA modern. Sementara Holloway menegaskan dominasinya, kepergian Poirier meninggalkan warisan yang akan dikenang selamanya dalam sejarah olahraga bela diri campuran.